Senin, 21 Januari 2008

Kasih Dari Surga



Ketika mengambil foto ini, saya menggunakan timer, sehingga kami semua yang berada di rumah sakit tampak disitu. Saya sempat sampaikan kesediaan teman-teman ATMI membantu pembiayaan Darwito berobat ke China. Saya sampaikan ada Email kesediaan Siongliep, Oentoro, Tony Sartono yang menyampaikan bahwa Elman dan Sanjaya di Jakarta sedang mengatur rencana pengumpulan dana. Darwito menyampaikan terima kasih banyak atas dukungan moril maupun material yang sangat berarti. Anaknya juga mengatakan ia sudah memberitahukan kepada PT Sido Muncul, tentang kondisi orang tuanya. Namun melihat kondisi Darwito yang masih lemah, beberapa teman dalam diskusi menyampaikan kekawariran dalam perjalanan. Isterinya mengatakan untuk jalan beberapa langka saja napasnya sesak. Maka saya pikir lebih baik tunggu kondisinya lebih baik.

Saya kebetulan bertemu dengan seorang ibu, yang mengantarkan kakaknya 67 tahun yang kena cancer usus. Sudah mencari informasi ke Australia dan China, malah dari sana mengabarkan, mengapa harus ke sini, wong profesornya ada di Salatiga, yang pernah praktek di China. Dari berita terbaru ini, saya merasa optimis.

Ketika mengantar kami pulang ke mobil isterinya mengutarakan was-wasnya tentang kondisi Darwito, demikian pula Aryo anaknya. Kami juga sedang memnberikan tulang rawan ikan hiu, yang oleh beberapa informasi dapat melokalisasi cancer. Kita lihat saja perkembangannya, beberapa hari kedepan. Untuk pengobatan 1 paket ini, butuh 4 hari dan biaya 7 juta. Saya sudah pesan kepada anaknya, agar memberitahukan perkembangan, termasuk persediaan duitnya. Namun, kalau saja ada teman yang merencanakan mentranferkan duit, tentu sangat membantu Darwito.

Foto ini juga foto sukacita, karena ketika kami mengajak isterinya untuk foto bersama ia enggan ikut, tetapi akhirnya ikut juga. Bahkan Pak Widodo minta dekat ke Darwito dan mohon disayangi. Ia juga mengiakan. Bukankah kehadirannya di samping Darwito, ketika sedang sakit adalah bukti kasih sayangnya? Begitulah hati seorang wanita, lembut......... kepada mantan suamipun tak luntur kasih sayangnya. Akhirnya kami berdoa sebelum pulang, dan menyanyikan Kasih dari Surga....... Darwito menyanyi sambil menutup matanya...

Tidak ada komentar: