Jumat, 25 Januari 2008

Daftar Makanan Aman dan Bahaya

Daftar makanan enak yang ada diatas adalah makanan yang berbahaya untuk kesehatan, khususnya untuk kesehatan jantung. Sedangkan yang berada di bawah adalah daftar makanan yang sehat dan lebih sehat dibandingkan dengan yang diatas.

Tabel di atas kiriman Pak Setiadi, hemat saya bagus sebagai referensi. Kita akan memanem apa yang kita di tanam. Sehat atau tidaknya kita kelak di mulai dari apa yang kita makan hari ini.

Kamis, 24 Januari 2008

Urunan Pengalaman Kesehatan

Rekans,
ono benernya kok mas Liep, apalagi saya confirmed dengan pencermatan saya,
ada perilaku dari penyandang sakit, antara lain
1. Tidak mau atau enggan general checkup, enggan mengetahui, bahwa
beberapa fungsi tubuhnya sudah mulai menurun.
Mas Darwito dan mas Tardjo, dua-dua-nya tidak pernah checkup kecuali sudah
kena penyakit.
2. Bapak-bapak cenderung malas ber-aerobic, tapi hobby nonton bola atau
acara TV kesukaannya sambil ngemil.
Fakta mengatakan: 98% penggemar aerobic di Pertamina adalah ibu-ibu
(wanita) meskipun setelah aerobic dikasih bubur kacang hijau, dan air
minum. 3 bulan sekali dibagiin kaos dan peserta yang rajin dihadiahi training
pack seharga Rp 500,000, pelatih cantik-cantik didatangkan dari luar
perusahaan, setiap jum'at disediakan waktu kerja yang digunakan untuk
aerobic. Tapi peserta bapak-bapak tetap kurang berminat.
Fakta di Gelora Manahan Solo: setiap aerobic cuman ada 3 orang bapak
(pria) di antara 50-60 ibu-ibu. 3 orang bapak-bapak milih nunggu istrinya
yang sedang aerobic di dalam mobil.
3. Instruktur dan pembina di ATMI kurang lebih juga sama saja kondisinya.
Terkesan tidak bugar, kecuali Rm Casutt dan alm Rm. Almering
4. Mulailah berolah-raga teratur dan makan dengan gizi seimbang.
Enak tenan lho, badan sehat bisa ngluyur kemana-mana.

Salam dan semoga selalu sehat dan sejahtera.
Wid
angk-4

Ini persis yang sering saya anjurkan tapi jawab ada ada saja .............
S : Seimbangkan Gizi
Enak e, makanannya. Hidup cuman sekali kok tidak bisa makan enak. Tidak setiap hari saya makan seperti ini, sesekali kan boleh. Yang namanya sesekali iitu setiap hari sekali. Yah samimawon. Penelitian menyebutkan, dari tiga unsur, makan, olar raga dan stress, makan pemegang peran uatama menetukan serangan jantung dan stroke. Saya setiap hari minimal makan oatmeal 10 sendok, dijadikan minuman. Dulu, ketika kolestrol, trigeresit, LDH tinggi, setelah makan 4 bulan bisa turun 30 %. Tentunya tetap menghindari makan kandungan lemak tinggi.
E : Enyahkan Rokok
Lapar masih bisa kutahan tapi kalau rokok tidak bisa. Yah namanya kecanduan, mau apalagi. Di omongin, malah pernah saya dimarahi. Inikan tubuhku dewek, kok repot. Jangan dekat-dekat kami, nanti kena asapnya.
H : Hindari Stress
Ini memang yang paling mungkin dilaksanakan. Tapi ada loh, stress terjadi ketika sedang tertidur. Terjadi dibawa alam sadar. Biasanya kalau ada teman yang stress saya datang dan mendengarkan dia omong sepuas-puasnya atau ajak pergi jalan- jalan ke tempat sejuk, banyak pohon yang masih hijau.
A : Awasi Tekanan Darah
Sebaiknya seusia kita, di rumah ada alat untuk periksa tekanan darah tinggi. Biar kurang tepat, pakai yang digital juga lumayan, kalau analog sukar menggunakan. Kalau sudah biasa, biasanya kalau tekanan darah mulai naik kita merasakan. Ada yang tengkuknya kencang, leher pegal, ada yang deg degan adapula yang emosi sehingga bernapasnya menjadi lebih cepat dan perasaan tidak tenang.
T : Teratur berolahraga
Ini nasehat yang sulit dilakukan. Sedang tidur enak kok disuruh jalan-jalan.
Soal stroke biasanya saya katakan, kalau stroke sekali kena lalu mati, malah baik, karena dapat tiket VVIP. Tetapi kalau mati tidak hidupun tidak itu yang berbahaya, dan merepotkan diri sendiri dan orang lain. Masih juga dijawab, "kita lihat saja nanti apa yang terjadi"
Itu tipsnya. Biaya obat tambah mahal. Penelitian kami
memperlihatkan bahwa biaya stroke berkisar antara 5 jt
sampai 150 jt bila dirawat, rata-rata 8-10 jt. Lebih
baik mencegah daripada mengobati.

> Teman2,
>
> Kalau mendengar berita dari teman atau keluarga yang sedang menderita
> sakit, saya jadi ingat salah satu email attachment yang pernah saya
> terima. Biasanya saya menghindari message forwarding semacam ini;
> tetapi sekali ini an exception from my own rule. Karena bahan bagus
> dan gampang dipahami meskipun bukan atau tidak berarti harus
> disetujui. Saya juga tidak pasti penulis aslinya. Silakan baca (yen
> kersa) dan komentar.
>
> Moga2 kita selalu SEHAT,
> liep
> ----------------- Attached message -----------------------
> Rizaldy Pinzon wrote:
> Seorang guru pernah menasehati muridnya untuk
> memberitahu pasien-pasien yang diarwat supaya sehat,
> Tipsnya adalah sebagai berikut:
>
> S : Seimbangkan Gizi
> Saat ini istilah 4 sehat 5 sempurna sudah banyak
> dikritisi. Coba bayangkan bila orang makan dengan nasi
> sepiring penuh, sayur bayam, ikan asin secuil dengan
> sambal, dan pisang. Itu bukan menu seimbang, tapi
> tinggi kalori. Menu demikian lebih cocok untuk orang
> dengan pekerjaan fisik yang banyak.
>
> E : Enyahkan Rokok
> Penelitian di dunia medis mengkonfirmasi bahwa tidak
> ada baiknya merokok. Ada sich penelitian yang
> kontroversi yang menyebut bila "merokok mencegah
> pikun". Mungkin jawabannya sebagian yang merokok
> meninggal lebih cepat sebelum terkena pikun.
>
> H : Hindari Stress
> Strss itu memacu kematian sel. Stress menyebabkan
> tukak lambung, nyeri kepala, dan keluhan otot lainnya.
> Penelitian membuktikan pasien kanker yang stress akan
> lebih cepat meninggal. Humor pun terbukti sebagai
> terapi nyeri kanker yang ampuh.
>
> A : Awasi Tekanan Darah
> Tekanan darah yang normal adalah 130/ 80 mmHG. Mitod
> sitempat kita bila sudah tua tensi 160 mmHg tidak
> maslaah. Itu mitos, karena faktanya kerusakan dinding
> pembuluh darah akan jalan terus.
>
> T : Teratur berolahraga
> Terutama olahraga yang sifatnya aerobik, seperti
> berenang, jalan pagi. Bagi kita yang sibuk, olahraga
> mungkin tidak sempat. Sempatkan diri berjalan dari
> tempat parkir. Jangan selalu naik Lift.
>
> Itu tipsnya. Biaya obat tambah mahal. Penelitian kami
> memperlihatkan bahwa biaya stroke berkisar antara 5 jt
> sampai 150 jt bila dirawat, rata-rata 8-10 jt. Lebih
> baik mencegah daripada mengobati.
>
> Salam
> Rizaldy Pinzon

Kondisi Terkini Darwito

Saya mendapat berita dari Aryo, putranya mas Darwito. Darwito sudah bisa makan dan bisa merasakan, dan kalau makan tidak muntah lagi. Dengan demikian diharapkan daya tahan tubuh bisa naik kembali. tetapi masalah stamina belum ada kemajuan yang significant karena Darwito masih batuk dan sesak.

Makan Belajar dan Nonton



Eko, Wid dan Priharto sedang duduk-duduk. Ada yang sedang makan, ada yang sedang belajar dan ada yang sedang menonton. Mengapa yang makan hanya seorang, apakah jatahnya belum datang atau karena kehabisan uang saku, jadinya puasa? Lihatlah di latar belakang ada sepeda butut, yang sangat berjasa mengantar ATMIwan ke Karangasem. Bukan motor bahan bakar bensin, tetapi sepeda bahan bakar pohung.....

Albertus Widiyanto dan Achmad sedang mengoperasikan mesin bubut. Beda sekali Pak Achmad ketika masih sekolah tahun 1972, ukuran celananya paling 25, sekarang setelah 35 tahun ukuran celananya berubah menjadi 40? Yang penting sehat mas....

Jago Karate Dari ATMI



Ternyata tahun 1972, ATMI memiliki karateka yang bisa dihandalkan. Latihannya di tangga mau naik ke atas, lantai 2. Pak Wid mesti ditulis nama-namanya, mumpun belum lupa, nanti kalau usia tuju puluhan sudah pada lupa lho. Inilah hasilnya, kalau usia muda rajin berolah raga, usia tua masih sehat seperti pak Widijanto, yang sudah pensiun masih bisa mencapai puncak Rinjani, dan akan segera ke puncak gunung Tambora.,

Rabu, 23 Januari 2008

Original Message -----
From: "Andhika Yudha"
To: "Martin T Teiseran"
Sent: Tuesday, January 22, 2008 12:55 PM
Subject: Re: [atmi-net] mampir pak


> Dear Pak Martin? Apa kabar? Semoga sehat selalu. Masih ingat saya tdk
> ya? Saya yg tempo hari kehilangan teman krn kcelakaan kerja.
> Belakangan ini saya sering baca berita mengenai teman Bpk yg sekarang
> sedang sakit, Bp Darwito kalo tdk salah. Sebenarnya saya tdk kenal pak
> Martin atau pun pak Darwito. Maklum saya Atmi35 pak,jauh ya dg bpk?
> Masalah penyakit pak Darwito aja saya gk tau pasti.

Tapi ada 1 hal yg
> buat saya jd trtarik dg email2 bpk. Kampung halaman saya sering
> disebut di millis. 
Rumah saya dì Tegalrejo Permai Salatiga, Dr
> Haryoko itu tetangga saya, bpk nya teman saya. Ahli akupuntur kalo tdk
> salah. Kalo sedang ke Salatiga mampir di rumah saya, Perum Tegalrejo
> Permai no11, 500 m dr pak Yoko
 Kebetulan Bpk saya (Pak Djohan Purnomo)
> suka nolong orang sakit. Ini bukan promosi lho pak, saya cuma tdk
> bisa diam kalo ada kerabat sakit, padahal bpk saya dikaruniai
> kemampuan membantu menyembuhkan orang sakit. Ada baiknya bpk mampir
> sebentar paling tdk sharing masalah penyakit pak Darwito.
Bpk saya
> bukan dokter, org pintar, atau dukun. Saya sndiri jg bingung kok bisa
> nyembuhin penyakit.
Jgn kuatir pak,bpk saya cuma niatnya amal,
> menolong orang. Tdk pasang tarif tdk ada syarat2 yg neko-neko jg.
> Apalagi pasang iklan, saya aja kadang sungkan mau memberi tau, takut
> dikira iklan pak. 

Gitu aja pak, ini nomer tlp rumah saya 0298-324850
> hp bpk saya 081325770607 mungkin umurnya tdk jauh dg bpk, 58th sudah
> pensiun. Yg beda mungkin cucunya yg baru 1 dr saya pak :)

Ok pak,
> mudah2an saya bisa membantu, walaupun tdk secara langsung.

Terima
> kasih
Matur nuwun

 Andhika Atmi35
>
> On 1/21/08, Martin T Teiseran

Tardjo sakit tapi sudah ngantor lagi



Tanggal 21 Januari 08, sore saya ke Solo, karena besoknya ada acara kantor, new product training saya datang sebagai pendengar. Nah karena ke Solo, maka saya bermaksud mengunjungi Pak Tardjo, karena kabar burung dia masuk rumah sakit, dan kalau Tardjo sampai masuk rumah sakit itu pasti gawat. Karena sudah tarik-tarik kaki saja dia tidak mau masuk rumah sakit “Tidur di rumah sakit sakit membuat capek, padahal hanya disuruh tiduran. Memang ada minum obat, tapi mestinya bisa dilakukan di rumah” jawabnya.

Setelah janjian lalu sampar Lam, dan minta Pak Widiyanto untuk ikut. Kami bertiga lalu ke rumah Tardjo. Dari rumah pak Wid, kami hubungi Tardjo, dia ada dan bisa bertemu. Kedatangan kami memang ditunggu, dan nampaknya senang sekali. Di rumah hanya mereka berdua, suami isteri. “Mas Tardjo sedang ngemong cucunya, sekonyong-konyong cucunya bilang, elang-elang kok omong gitu, pelo dan tidak jelas. Mas Tardjo baru sadar, dia sedang keserang stroke. Dr Tedjo dokter keluarga dihubungi. Dengan lidah masih pelo, mas Tardjo memberitahukan kondisinya. Singkatnya langsung ke dokter dan di beri suntikan. Mas Tardjo sudah tidak bisa bicara, hanya aooo aooo ucapan tidak jelas”

Repotnya pula, dalam keadaan kritis, tidak ada tempat untuk rawat nginap. Semua rumah sakit penuh, akhirnya dapatnya di rumah sakit bersalin Brayat Mimulya. Di sana ia mendapat infus, tapi karena mengiapnya bersama beberapa pasien lainnya, ia tidak bisa tidur malah tekanan darahnya naik lagi. “Waktu lidah saya pelo, tekanan darahnya 260/120. Tadinya saya rasa biasa-biasa saja. Saya ingat- ingat kembali, apa yah yang menyebabkan tekanan darah saya naik? Apakah karena beberapa jam sebelumnya saya makan bubur korea. Memang saya makan banyak, dan memang karena enak. Apalagi saya buat sendiri. Setelah diurut- urut saya ingat, menurut buku makan sehat golongan darah, makanan yang tidak cocok bagi saya adalah daging ayam. Apakah karena itu? Tapi waktu bicara dengan dokter, dokter berkomentar, boleh saja diet makan menurut golongan darah, asakan kondisi kita sehat. Pak Tardjo khan sedang sakit.”
Tardjo bisa tertolong, karena pengobatan terjadi segera. Kalau terlambat mungkin pemulihannya menjadi lebih lambat. Kalau dalam sejam sudah bisa di masukan cairan Nikolin kedalam aliran darah, dapat dipastikan serangan stroke pada saraf avektif maupun motorik bisa diatasi.

Di mata saya, Tardjo itu orang kepala batu dan dalam soal pekerjaan dia gila kerja, workcholik. Di omongin mengerti tetapi tidak mampu melakukan. Ketika di datangi romo Cassut dan romo Agus, dia ternyata sudah masuk kerja.

Memang orang struke itu seperti main-main saja. Seperti kabel yang putus, setelah disambung yang nyala lagi. Tanggal 22 dia sudah masuk kerja, ketika pulang mengeluh kecapean. Tetapi tidak bisa diharapkan dia mau duduk dan istirahat di rumah, ”tidak bisa” katanya. Banyak tugas, kususnya menyangkut kerja sama dengan pemerintah. Pada hari dia kena stroke, ada pejabat dan konsultan dari Jakarta berencana mau rapat membahas sebuah proyek kerja sama dengan pihak pemda Surakarta. Ia ditelepon, katanya di tunggu dan ia jawab ”saya sedang di rumah sakit” akirnya rapat itu di batalkan dan baru akan kalau pak Tardjo sudah sembuh.

Wah demikian pentingnya. Lalu saya katakan, mbok di lepas. ”Tidak bisa saya diminta”jawabnya. ”Semua kembali/ tergantung kepada diri kita sendiri, kalau kita mau maka terjadi, tetapi kalau kita tidak mau maka tidak terjjadi. Akhirnya kembali kepada kita masing-masing”

Paginya saya bertemu Tardjo di ATMI, ”terima kasih saya sudah dikunjungi semalam” dia sudah aktif bekerja, seperti sebuah kabel putus dan sudah tersambung lagi, lalu mesinpun hidup. Namun, kita bukan mesin tetapi badan yang 80% air, bukan kabel yang mudah diplintir dan tersambung lagi, tetapi seutas daging lunak yang 80 % air.

Senin, 21 Januari 2008

Hatinya Senang



Beginilah kondisi Darwito, ketika kami mau pulang. Ia menjadi senang dan bisa tertawa renyah. Harap kondisinya terus membaik.

Kasih Dari Surga



Ketika mengambil foto ini, saya menggunakan timer, sehingga kami semua yang berada di rumah sakit tampak disitu. Saya sempat sampaikan kesediaan teman-teman ATMI membantu pembiayaan Darwito berobat ke China. Saya sampaikan ada Email kesediaan Siongliep, Oentoro, Tony Sartono yang menyampaikan bahwa Elman dan Sanjaya di Jakarta sedang mengatur rencana pengumpulan dana. Darwito menyampaikan terima kasih banyak atas dukungan moril maupun material yang sangat berarti. Anaknya juga mengatakan ia sudah memberitahukan kepada PT Sido Muncul, tentang kondisi orang tuanya. Namun melihat kondisi Darwito yang masih lemah, beberapa teman dalam diskusi menyampaikan kekawariran dalam perjalanan. Isterinya mengatakan untuk jalan beberapa langka saja napasnya sesak. Maka saya pikir lebih baik tunggu kondisinya lebih baik.

Saya kebetulan bertemu dengan seorang ibu, yang mengantarkan kakaknya 67 tahun yang kena cancer usus. Sudah mencari informasi ke Australia dan China, malah dari sana mengabarkan, mengapa harus ke sini, wong profesornya ada di Salatiga, yang pernah praktek di China. Dari berita terbaru ini, saya merasa optimis.

Ketika mengantar kami pulang ke mobil isterinya mengutarakan was-wasnya tentang kondisi Darwito, demikian pula Aryo anaknya. Kami juga sedang memnberikan tulang rawan ikan hiu, yang oleh beberapa informasi dapat melokalisasi cancer. Kita lihat saja perkembangannya, beberapa hari kedepan. Untuk pengobatan 1 paket ini, butuh 4 hari dan biaya 7 juta. Saya sudah pesan kepada anaknya, agar memberitahukan perkembangan, termasuk persediaan duitnya. Namun, kalau saja ada teman yang merencanakan mentranferkan duit, tentu sangat membantu Darwito.

Foto ini juga foto sukacita, karena ketika kami mengajak isterinya untuk foto bersama ia enggan ikut, tetapi akhirnya ikut juga. Bahkan Pak Widodo minta dekat ke Darwito dan mohon disayangi. Ia juga mengiakan. Bukankah kehadirannya di samping Darwito, ketika sedang sakit adalah bukti kasih sayangnya? Begitulah hati seorang wanita, lembut......... kepada mantan suamipun tak luntur kasih sayangnya. Akhirnya kami berdoa sebelum pulang, dan menyanyikan Kasih dari Surga....... Darwito menyanyi sambil menutup matanya...


Darwito senang sekali dikunjungi teman- teman ATMI, khususnya 4 orang seangkatannya. Dengan Widodo, Samidi maupun Siulam terbilang 37 tahun, baru sekarang bertemu. Maka gurauanpun mengundang tawapun muncul juga. "Nyuwun ngapura pak Widodo, dulu saya buat repot dengan undangan pertunangan saya" Pak Wid, menjawab sudahlah. Menurut pak Widodo, waktu itu seangkatannya datang cukup banyak. Pak Widodo datang menggunakan sepeda dan menggunakan dasi. Waktu melihat rumah Darwito sepi, dalam hatim ia sudah menduga, ini pasti dikerjain oleh Darwito. Lam juga ketika itu sepertinya datang bawa kamera, agak lupa katanya. Saya katanya datang pakai dasi dan jas (seperti dituturkan kembali oleh Pak Lasto)

Mau Makan



Kami tiba di rumah pondokan Prof Saryoko sekitar jam 11:30. Lalu ngobrol ngalor ngidul, padahal makanan sudah disediakan sejak jam 12:00. Karena asyik maka Darwito juga belum makan. Ketika ditawarkan agar segera makan, ia tidak mau, takut nanti malah tumpak. Spontan pak Ign Widodo, 68 tahun, teman kelasnya ketika di ATMI, "Ayo mangan, tak temani pasti tidak akan tumpah" benar juga ternyata Darwito makan sambil ngobrol dan tidak sampai 15 menit ia sudah selesai makan. Benar juga, pak tua Widodo punya tuah yang membuat Darwito makan dengan enaknya. Sambil berbaring kami ngobrol,..............

Darwito sulit makan



Menurut isterinya (mantan) Darwito sulit sekali untuk makan. Perlu 1 jam lebih untuk bisa menghabiskan setengah piring nasi. Kalau cepat dan dipaksa maka akan tumpah kembali. Selama di pondokan anaknya, tidak ada pengobatan yang berarti. Sehingga sejak sakit sampai sekarang berat badannya sudah susut 17 kg. Kalau dibandingkan 2 minggu lalu ketika saya kunjungi, sekarang memang lebih kurus lagi. Kandati begitu ia nampak semangat dan berusaha ceriah.

Jumat, 18 Januari 2008

Hello konco2,

Secara principal saya setuju dengan ide pak Oen. Keputusan untuk
dimana dan bagaimana cara berobat, menurut saya, harus digagas dan
dipastikan oleh pak Darwita dan family. Kalau sudah ada keputusan,
saya ingin mendapat kesempatan membantu untuk me-realisasi tujuan
mereka. Sementara ini, dengan solidarity teman, marilah kita bantu
mas Dar dan family sesuai dengan kemampuan kita masing2 baik dalam
bentuk doa, friendship dan materi.

Wis ngono sik,
liep

--- In atmi1234@yahoogroups.com, Aloysis Oentoro
wrote:
>
> Selamat siang teman2,
> Ide untuk membantu berobat mas Darwito ke china tentulah sangat
mulia,saya sangat menhargai semua ,tapi mungkin realisasinya tentunya
sulit,misalnya dari faktor persipanannya,dana,phisik Mas dar
sendiri,dan tentunya kemungkinan keberhasilannya,demikian juga kapan ?
karena semuanya akan berpacu dengan waktu,dan kita sebaikinya tetap
melakukan sesuatu,denga keterbatasan pikiran saya,saya mengusulkan
cara yang lebih memungkinkan seperti misalnya kita tetap membantu
terus saja sesuai dengan cara masing masing,termasuk pengumpulan
dana,apa yang sudah dilakukan oleh teman teman seperti yang saya baca
di ATMI 1234,seperti,Mas Mas Liep.Martono,setiadi , Martin,dan teman
treman yang lain dengan mengunjugi Mas dar tentunya sangatlah
berarti untuk Mas Dar,demikian sharing saya mungkin ssaya sangat
sederhana,mohon maaf,terima kasih,
>
> Salam,
> Al.Oentoro

Kamis, 17 Januari 2008

Berita dari Aryo

Saya baru saja SMS dengan Mas Aryo, anaknya Pak Darwito:"Bapak kondisi tidak baik. Makan masih sering muntah. Malam tidur tidak bisa nyenyak. Sabtu rencana mau ke romo Lukman. Minggu masuk rawat inap di RS Prof Haryoko" Ketika saya tanya soal rencana ke China "Saya minta maaf sebelumnya, kalau kondisi papa jadi merepotkan teman-teman papa" Minggu jam berapa masuk ke rumah sakit? "Siang baru ke RS, karena profnya praktek sampai siang"

Sakitnya Pak Darwito


----- Original Message -----
From: "Sartono Budi Santoso" <sbs13@centrin.net.id>
To: "Martin T Teiseran" <martin.teiseran@yahoo.co.id>
Sent: Wednesday, January 16, 2008 11:06 PM
Subject: Re: BAGAIMANA DENGAN PAK DARWITO ?

> Malam Pak Martin,
>
> Setahu saya sebetulnya ada semacam agennya Pak, dulu waktu sales Kawan
> Lama transplantasi ginjal di Guang dong, melalui agen ( sebetulnya sih
> orang Pontianak yang tinggal disana dan kerjanya jadi broker), dari sana
> tahu dokter yang mau dituju serta rumah sakitnya dan juga prestasi dari
> dokter tsb, sekaligus perkiraan biayanya. Perkiraan 2 minggu ternyata
> meleset jadi 5 minggu ? Ini karena ginjal yang dalam tanda kutip ilegal
> buat pendatang ?? Coba nanti saya cek apakah ada teman yang tahu soal
> cancer ini disana ??
> Sementara yang saya tahu demikian Pak. Nanti mungkin Pak Wijanarko mau
> ngobrol2 dengan beberapa alumni apakah bisa disusun rencana bantuan ??
> Namun mesti jelas ya Pak ,karena kalau sampai kurang bisa berabe ??
> Ok Pak keep in touch.
>
> Salam, Tuhan memberkati.
>
> Tony S

Rabu, 16 Januari 2008

Perhatian teman- teman kepada sdr Darwito Seno

Selamat pagi Pak Tony

Waktu saya bertemu minggu tanggal 6 Januari 2008, memang ada rencana seperti
itu dan kata dokter China di Rumah Sakit International di Yogyakarta biayanya sekitar Rp 60
juta. Tapi saya pikir itu baru biaya rumah sakit. Belom pengantar dan
transportasi, paling sedikit Rp 120 juta. Apa pak Tony pernah mengetahui
informasi pembiayaan di China? Tolong di sharingkan.

Ketika saya mendapat email ini saya langsung SMS anaknya (Aryo, ATMI angk 28) saya tanya tentang rencana ke China, jawabnya: Belum Om, rencana minggu mau rawat inap di
rumah sakit Prof Hardjoko Salatiga. Sabtu mau bertemu romo Lukman Purworedjo. Ke China alternatif terakhir om, karena biaya cukup besar" Lalu saya tanya lagi, apakah kondisinya merosot? Jawab: Kondisi belum ada peningkatan. Hanya terapi herbal. Kita terus cari pengobatan alternatif penyembuhan lainnya" Rencana minggu 20 Januari saya mau tengok ke Salatiga.

Salam hangat saya
Email baru: martin.teiseran@yahoo.co.id
Martin T Teiseran- hp 085 225 906 697
http://martin1948.blogspot.com


----- Original Message -----
From: "Sartono Budi Santoso" <sbs13@centrin.net.id>
To: "Martin T Teiseran" <martin.teiseran@yahoo.co.id>
Sent: Tuesday, January 15, 2008 11:01 PM
Subject: BAGAIMANA DENGAN PAK DARWITO ?


> Malam Pak,
>
> Saya kebetulan masih di Hanoi, baru saja terima sms dari Pak Wijanarko,
> kelihatannya Pak Darwito mau dibawa ke China ?? Bisa info Pak, bagaimana
> statusnya ??
> Thanks
> Tony S

Senin, 14 Januari 2008

ATMI bukan kutu loncat

Tania Imbruglia
a.. Female, 26, Married
b.. Location: Indonesia
c.. Hometown: Jakarta, Beijing
Last log in within: 24 hours
Maaf tadi saya menyebut Pak Tania ternyata data di friendster lain yah. Wah
masih muda, lebih muda dari usia anak saya yang bungsu. Sukses yah Tania.
Salam hangat saya juga untuk suami.
Email baru:
martin.teiseran@yahoo.co.id
Martin T Teiseran- hp 085 225 906 697

----- Original Message -----

From: "Martin T Teiseran" <martin.teiseran@yahoo.co.id>

To: "tania" <tania2510@yahoo.com>

Sent: Monday, January 14, 2008 9:40 AM

Subject: Re: Thank you pak

Ø Selamat pagi Pak Tania Torick
> Ini informasi yang perlu saya sampaikan sebelum menerima tamatan ATMI.
> Teman- teman ATMI sebagian seperti kutu loncat. Saya pikir wajar saja,
> karena kemampuannya tinggi lalu ada tawaran lebih baik lalu pindah. Saya
> mengikuti perkembangan di Kabel Farma, dulunya ada lebih dari 10 orang
> sekarang tinggal 2 orang. Kami yang senior prihatin, namun bagaimana lagi
> mereka yang menentukan nasibnya sendiri. Saya tidak punya chanel di Kalbe
> Farma, kecuali seorang ATMI angkatan 28. Di PT Kawan Lama Sejahtera (Maruya
>
Jakarta) bisa dibilang berhasil, karena banyak pakai tamatan ATMI, kalau mau
> tau resepnya bisa saya pertemukan Pak Tony Sartono. Juga berhasil dengan
> baik di PT United Can (pabrikan pembuat kaleng), tentu masih banyak lagi
> yang bekerja sama dengan tamatan ATMI. Kalo tanya saya penyebab kutu loncat
> mungkin mereka merasa mampu seperti S1 tapi digaji D3. Pokoknya informasi
> ini sudah saya sampaikan dini kepada Bapak. Kami mencoba mengajak bekerja
> setia di perusahaan seperti ditulis di http://atmisolo.blogspot.com , tapi
> kembali lagi ke masing- masing pribadi dan bagaimana perlakuan perusahaan
> dimana mereka bekerja. Terima kasih, nanti ke
Jakarta saya kabarin.
>
> Salam hangat saya
> Email baru: martin.teiseran@yahoo.co.id
> ----- Original Message -----
> From: "tania" <tania2510@yahoo.com>
> To: "Martin T Teiseran" <martin.teiseran@yahoo.co.id>
> Cc: "tania" <tania2510@yahoo.com>; "Albertus Widiyanto" <widiyanto@up-3.com>
> Sent: Monday, January 14, 2008 9:14 AM
> Subject: Thank you pak
>> Dearest Pak Martin,
>> Good morning!
>> See! I got the info. Yeeeeyyy!!!! Thank you very much
>> for your kindest and support.
>> Really! Thank you...I'll try to contact pak sanjaya
>> and i'll email you with the up date.
>>
>> Nama panjang saya Tania Torick. Pak, i dont have blog,
>> cause i'm not good in writing buuut, i have friendster
>> dialamat ini juga...Bapak ada gak? If you have, i'll
>> look around....
>>
>> keep in touch ya pak....
>>
>> Pak, kalau bapak perlu info lainnya, please feel free
>> to email me ya pak!!! Kalo ke
jakarta kasih tau juga
>> ya paaaakk...
>>
>> Thank you once again....
>> Take care...
>>
>> Tania
>>
>> Ps : hayo pak, pilih maia atau mulan?

Ø
>> --- Albertus Widiyanto <widiyanto@up-3.com> wrote:
>>
>>> Dear mas Martin dan mas/mbak Tania,
>>> silahkan saja datang ke ATMI Intercam (kampus baru
>>> di Jl. Adisucipto) atau
>>> hubungi rekan Sanjaya Pamungkas telp 0817440547 atau
>>> email ke
>>> sanjaya.pamungkas@yahoo.com
>>> Kebetulan siang tadi (Rabu 9 Januari 2008) barusan
>>> dari kampus
>>> Semoga bermanfaat dan salam
>>> A. Widiyanto
>>> > Dear Bapak/ Ibu Tania (maaf)
>>> > Terima kasih atas perhatiannya. Wah saya semakin
>>> hari kok semakin gembira
>>> > karena dengan blog itu semakin hari saya menemukan
>>> teman baru, demikian
>>> > juga
>>> > hari ini beremu dengan Anda (tolong nama lengkap
>>> kalau boleh tau). Dulu
>>> > saya punya teman ATMI, kerja di suppliers mesin
>>> cetak. Kalau tak salah
>>> > yang
>>> > dipakai di Intan Pariwara Klaten, tapi sudah
>>> pensiun kali, usia hampir 60
>>> > tahun. Tentang tematan tenaga dari ATMI, yang baru
>>> tamat atau sudah
>>> > pengalaman kerja beberapa tahun? Saya cari
>>> informasi dulu ke taman- teman
>>> > di
>>> > ATMI, karena mekatronik kan baru buka beberapa
>>> tahun.
>>> >
>>> > Salam hangat saya
>>> > Email baru: martin.teiseran@yahoo.co.id
>>> > ----- Original Message -----
>>> > From: "tania" <tania2510@yahoo.com>
>>> > To: <martin48@indosat.net.id>
>>> > Sent:
Wednesday, January 09, 2008 6:20 PM
>>> > Subject: Dear Pak Martin.
>>> >> Dear Pak Martin,
>>> >>
>>> >> saya baca blog Bapak dan honestly saya SANGAT
>>> >> terkesan.Saya Tania, kerja di salah satu supplier
>>> >> mesin percetakan, mungkin Bapak pernah dengan
>>> Goss,
>>> >> nah, itu mereknya.
>>> >>
>>> >> Guess what, kita ada persamaan, Bapak punya
>>> banyak
>>> >> sekali pengalaman menulis di Kedaulatan Rakyat,
>>> Suara
>>> >> Merdeka, Kompas, Femina, Media Indonesia
>>> >> dll...well..itu semua customer saya. Mereka beli
>>> mesin
>>> >> cetak web dari kami.
>>> >>
>>> >> Pak Martin,sebelumnya saya minta maaf sekali
>>> mengirim
>>> >> email ini keBapak, tapi semakin saya baca blog
>>> Bapak,
>>> >> semakin saya yakin mau tulis email ke Bapak krn
>>> you
>>> >> are a very informative person aaaand so helpfull.
>>> >>
>>> >> So, this is the reason why I'm emailing you. Saya
>>> >> sangat buutuuuh sekali informasi, semoga Bapak
>>> bisa
>>> >> bantu bila berkenan. I'll get straight, kita
>>> perlu
>>> >> mencari beberapa lulusan dari ATMI yang baik
>>> (jurusan
>>> >> mekatronik) untuk bekerja di tempat kami. Apakah
>>> Bapak
>>> >> bisa membantu kami cara dan siapa yang harus saya
>>> >> hubungi agar bisa dapat efektif? Informasi
>>> seperti apa
>>> >> saja sangat bermanfaat bagi kami.
>>> >>
>>> >> If you dont mind, please email me
>>> Tania2510@yahoo.com
>>> >>
>>> >> Thank you very much, for your support, it is
>>> deeply
>>> >> appreciated.
>>> >>
>>> >> Thank you...

Gede Prama: BURUNG BERSAYAP SEBELAH

* Seorang SAHABAT dengan potensi tinggi, mengeluh berat setelah pindah-pindah kerja di lebih dari lima tempat

* Tadinya, saya fikir ia mencari penghasilan yang lebih tinggi.

* Setelah mendengarkan dengan penuh empati, SAHABAT ini rupanya mengalami kesulitan dengan lingkungan kerja

* Di semua tempat kerja sebelumnya, dia selalu bertemu dengan orang yang tidak cocok. Disini tidak cocok dengan atasan, disitu bentrok dengan rekan sejawat, di tempat lain malah diprotes bawahan

Kalau SAHABAT di atas berhobi pindah-pindah kerja, seorang SAHABAT saya yang lain punya pengalaman yang lain lagi.

Setelah berganti istri sejumlah tiga kali, dengan berbagai alasan yang berbau tidak cocok, ia kemudian merasa capek dengan kegiatan berganti-ganti pasangan ini.

Seorang pengusaha berhasil punya pengalaman lain lagi. Setiap kali menerima orang baru sebagai pimpinan puncak, ia senantiasa semangat dan penuh optimis. Seolah-olah orang baru yang datang pasti bisa menyelesaikan semua masalah. Akan tetapi, begitu orang baru ini berumur kerja lebih dari satu tahun, maka mulailah kelihatan busuk-busuknya. Dan ia pun mulai capek dengan kegiatan berganti-ganti pimpinan puncak ini

Digabung menjadi satu,

seluruh cerita ini menunjukkan bahwa kalau motif kita mencari pasangan - entah pasangan hidup maupun pasangan kerja adalah mencari orang yang cocok di semua bidang, sebaiknya dilupakan saja.

Bercermin dari semua inilah, maka sering kali saya ungkapkan di depan lebih dari ratusan forum, bahwa fundamen paling dasar dari manajemen sumber daya manusia adalah :
manajemen perbedaan

Yang mencakup dua hal mendasar : menerima perbedaan dan mentransformasikan perbedaan sebagai kekayaan

Sayangnya, kendati idenya sederhana, namun implementasinya memerlukan upaya yang tidak kecil. Ini bisa terjadi, karena tidak sedikit dari kita yang menganggap diri seperti burung yang bersayap lengkap. Bisa terbang (baca : hidup dan bekerja ) sendiri tanpa ketergantungan pada orang lain.

Padahal, meminjam apa yang pernah ditulis Luciano de Crescendo, kita semua sebenarnya lebih mirip dengan burung yang bersayap sebelah Dan hanya bisa terbang kalau mau berpelukan erat-erat bersama orang lain

Anda boleh berpendapat lain, namun pengalaman, pergaulan dan bacaan saya menunjukkan dukungan yang amat kuat terhadap pengandaian burung bersayap sebelah terakhir.

Di perusahaan hampir tidak pernah saya bertemu pemimpin berhasil tanpa kemampuan bekerja sama dengan orang lain.

Di keluarga tidak pernah saya temukan keluarga bahagia tanpa kesediaan sengaja untuk 'berpelukan' dengan anggota keluarga yang lain. Di tingkat pemimpin negara orang sehebat Nelson Mandela dan Kim Dae Jung bahkan mau ……… berpelukan bersama orang yang dulu pernah menyiksanya

Lebih-lebih kalau kegiatan berpelukan ini dilakukan dengan penuh cinta.
Ia tidak saja merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mentransformasikan kegagalan menjadi keberhasilan, namun juga membuat semuanya tampak indah dan menyenangkan

Makanya, penulis buku Chicken Soup For The Couple Soul mengemukakan, cinta adalah rahmat Tuhan yang terbesar. Demikian besarnya makna dan dampak cinta, sampai-sampai ia tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Ia seperti pendaki gunung yang tidak pernah sampai di puncak gunung. Capek, lelah, penuh perjuangan namun sia-sia.

Rugi besarlah manusia yang selama hidupnya tidak pernah mengenal cinta.
Ini semua, mendidik saya untuk hidup dengan pelukan cinta. Di pagi hari ketika baru bangun dan membuka jendela, saya senantiasa berterimakasih akan pagi yang indah. Dan mencari-cari lambang cinta yang bisa saya peluk. Entah itu pohon bonsai di halaman rumah, ikan koi di kolam, atau suara anak yang rajin menonton film kartun. Begitu keluar dari kamar tidur, akan indah sekali hidup ini rasanya kalau saya mencium anak, atau istri.

Melihat burung gereja yang memakan nasi yang sengaja diletakkam di pinggir kali , juga menghasilkan pelukan cinta tersendiri. Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang.

Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang.

Namun, begitu saya ingat karyawan dan karyawati bawah yang bekerja penuh ketulusan, dan menghitung jumlah perut yang tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan, energi pelukan cinta entah datang dari mana.

Kembali ke pengandaian awal tentang burung dengan sebelah sayap.Tuhan memang tidak pernah melahirkan manusia yang sempurna. Kita selalu lebih di sini dan kurang di situ. Atau sebaliknya. Kesombongan atau keyakinan berlebihan yang menganggap kita bisa sukses sendiri tanpa bantuan orang lain, hanya akan membuat kita bernasib sama dengan burung yang bersayap sebelah, namun memaksa diri untuk terbang.

Mau belajar, berjuang, berdoa, bermeditasi atau sebesar dan sehebat apapun usaha kita, semuanya akan diakhiri dengan jumlah sayap yang hanya sebelahOleh karena alasan inilah, saya selalu ingat pesan seorang SAHABAT untuk memulai kehidupan setiap hari dengan pelukan. Entah itu memeluk anak, memeluk istri, memeluk kehidupan, memeluk alam semesta, memeluk Tuhan atau di kantor memulai kerja

Sepintar dan sehebat apapun kita, tetap kita hanya akan memiliki sebelah sayap

Ok SAH ABAT,

Have a day full of
SMILE, GOOD WORK, SUCCESS & LOVE

Salam SAHABAT. Oleh Gede Prama

Dikirim oleh Tony Sartono

Jumat, 11 Januari 2008

Selamat Ulang Tahun Pak AJ Sukamto

Selamat Ulang Tahun yang ke 60, mas Kamto, panjang usia, banyak rejeki dan sejahtera selalu. Teman teman ingat Anda. Plan Manager o81 8650 8070 PT Sinar Jaya Sidoardjo Surabaya. Martin: Yang masih saya ingat, mas Kamto orangnya sederhana, ramah dan murah senyum. Setiap hari mengayuh sepeda sejauh lebih hari 17 km x 2, Karanganyar Karangasem pp. Masa mudanya pasti telah membuat ia sehat, dan tahan bantingan telah membuat ia sukses dalam meniti karier. Selamat Mas, kasi-kasi kabar. Beberapa teman mulai sakit-sakitan.

Selasa, 08 Januari 2008

Apakah Perlu Pensiun?


  1. Usia berjalan lurus, tidak dapat distop kecuali oleh yang Maha Kuasa. Demikianpula usia tidak punya masa cuti.
  2. Karier seseorang ada saat saat naik, maka ada saat saat turun.
  3. Wajib bagi kita untuk mengusahakan kematangan emosional.
Setelah mengalami kegagalan maupun keberhasilan dalam mengarungi bahtera rumah tangga maupun jalan ke puncak karier seseorang secara sadar maupun tak sadar suka melihat jejak jejak masa lampaunya. Tengoklah sharing beberapa teman berikut ini:

Darwito Seno lahir, 30-Mar-1945 mendapat nomer urut 3, waktu masuk ATMI tahun 1968. Sebagai orang yang sering “kecewa” dalam hidupnya ia berulang kali pesan, “Tolong sampaikan kepada teman- teman jangan tiru saya” Pengalanan masa kecilnya membekas sampai sekarang. Ia menyadari sikap dan perilakunya tidak baik, namun sering muncul sebagai ekspresi alam bawah sadar. “Saya dulu diasuh oleh orangn tua saya dengan cara keras. Saya orangnya tukang berantam, gampang tersinggung membela teman secara membabi buta. Pada waktu usia SD sampai SMP saya sering mendapat cambuk dari orang tua. Oleh karena itu saya gampang tersinggung, yah orang tua saya mendidik saya secara keras, karena saya juga nakal” Ia mengatakan, bahwa pengalaman pindah kerja sebanyak 14 kali biasanya dipicu karena sikap angkuh dan egoisnya. “Saya keluar biasanya setelah bentrok dengan direksi” Ia pernah bekerja di Satyawacana, Kwik Motor, Battery Efferedy, Kaharjaya, Komasjaya, Autoligh, Lippo insurance, lainnya sudah ia lupa. “Pernah ke Palembang dan bekerja di pabrik plastik. Karena yang lain keluar, akhirnya saya juga ikut keluar karena solider” Ia lalu bekerja di pabrik knalpot mobil velk, terakhir kerja sama dengan Oenlok, kerja oli.

Pak Tony Sartono,

Anda minta agar para senior menuliskan pengalamannya agar menjadi pelita dijalan bagi yang akan menyusul sebagai senior. Menurut hemat saya usia lima puluh tahun itu sudah masuk kelompok senior. Maka mestinya sudah banyak yang mencapai usia 50 tahun sejak angkatan XI an XII. Silahkan berpartisipasi, kirimkan pengalaman Anda ke martin.teiseran@yahoo.co.id . Menurut hemat saya, ”Apapun yang terjadi pada kita adalah pekerjaan memanen apa yang kita tanam. Oleh karena itu, sejak dini: Tanamlah pikiran yang baik, maka kita akan memanen perbuatan yang baik. Tanamlah perbuatan yang baik maka kita akan memanen kebiasaan yang baik. Tanamlah kebiasaan yang baik, maka kita akan memanen karakter yang baik. Tanamlah karakter yang baik maka masa depan kita ada didalam tangan kita” (Stephan R Covay)

Beberapa teman angkatan III, berikut ini sedang kangenan. Setiap kesempatan bertemu terpancar keceriaan mereka, bacalah komunikasi mereka ini. Saya merasakan kehangatan mereka, maka ijinkan kita menyimak arti dibelakang kata-kata mereka.

Tengkyu pak Setiadi! Nomor ini sdh ditambahkan ke Master List. Kalau ada yang memiliki information Djoko Santosa dan Alex Djoko Marsudi tolong diforward.

Sekalian mengucapkan 'Selamat Nggabung' untuk mister Daniel Sugianto. Yg juga mengirimkan nomor HP nya Djoko Warsita. Rupa2nya Daniel sering in-contact dengan Djoko krn mereka berdua domisili
Bandung. Ayo mas Daniel silakan nimbrung sekata-dua. Sudah nengok blogger-nya pak Martin bukan?

Regards, Siongliep

Pak, kami ke Semarang hari Sabtu kemarin. Sempat nyoto bareng sama Kawan kita yang tegap dan gempal Joelianto, hahahaaa ... ngobrol ngalor ngidul bernostalgila. Sayang sekali waktu saya pendek, jadi gak bisa lama-lama dan gak bisa calling-calling Pak Heru segala, maaf.

Siang itu, sebelum pulang, di perjalanan kembali ke airport, mampir dulu beli wingko dan sempat juga ke gang Lombok beli loenpia basah ... mak nyus tenanan, juga es buah disebelahnya itu ... Sayang sekali Pak Liep gak bisa tak gawa apa maneh tak kirim ke Singapore, heheheee ...

Kawan-kawan yang baru bergabung, selamat meramaikan komunikasi kita ini, mari kita galang persaudaraan dan persahabatan ... setelah sekian tahun tidak ketemu, ketemu-ketemu pangling karena rambut sudah tipis alias botak dan berubah jadi putih?

Salam kangen, Sri Martono

Utk Pak Sian Yoelianto,
Selamat gabung,ayo jangan mau ketinggalan dng yg lain,apa masih emosian ya ?
Wis tambah tuwo,ayo ada mainan baru didepan komputer supaya tidak cepat pikun,he3
Salam dari jakarta
Thanks & regards, Setiadi Gunawan

Kawan2,
Silakan ucap selamat datang untuk Mr Joe alias Joelianto alias Sian Joe. Achirnya Sian Joe nongol juga di group kita. Domosili di Semarang, dia sanggup bawa atau suguh loenpia basah kapan saja (jarene warung loenpia buka jam 5 pagi). Joe, selamat nggabung. Sering2 saja kirim berita untuk hilang rasa kangenan.
Salam liep

Hahahaaa … welcome Joe, sorry Sabtu kemarin aku terus playon ngoyak pesawat, ora sempat ngobrol suwe-suwe, salam buat Nyonya ya. Lain kali kita ketemu lagi, kalau pas ke Jakarta silahkan telpon nanti diatur ketemu kanca-kanca, nek arep nginep nggonku ya kena, nang KTA sakanane, heheheee …Salam ATMIwan, Sri Martono.

Catatan:

Sejauh yang saya ketahui, ketiga teman kita yang sedang ceria ini meniti karier sejak awal. Pak FX Sri Martono berapa puluh tahun di Astra International? Pak Heru Yuwono berapa banyak tahun di Pabrik Biskuit Nissin? Demikian pula dengan Pak Joelianto dan Pak Siongliep?

Bagaimana Pak Tony? Dimana semestinya posisi kita di hari tua? Minta usia berapa?

  1. Hidup mengandalkan pertolongan anak atau saudara.
  2. Sudah menghadap sang Chalik.
  3. Hidup masih bekerja untuk diri sendiri
  4. Menikmati hidup dengan simpanan.
  5. Hidup seperti kondisi sebelum pension ( mandiri dan tidak membutuhkan pertolongan orang lain)

Hiduplah yang balance, berterima kasih dan bersyukur, mungkin pilihkan jawaban yang saya pilih.

  1. Bagaimanapun juga dihari tua kita tetap mengandalkan anak-anak dalam hal-hal tertentu, tentunya jangan sampai memberatkan secara ekonomis. Bagaimanapun juga ketika kita sudah tua tak berdaya lagi hanya anak-anak yang diharapkan bisa merasakan perasaan kita sebagai orang tua. Karena merekalah yang paling mengenal kita, sebesar apa kasih sayang kita kepada mereka sejak mereka lahir.
  2. Tentang panggilan Chalik, itu kewenangan Nya, namun Ia memberikan kebebasan kepada kita, karena sejak mula Ia menjadikan kita sempurna dan baik adanya (Rum IX ayat 11). Kalau sekarang kita disayangi anak-anak karena dulu kita menyayangi mereka. Kalau sekarang kita sehat, karena kita makan dan berolah raga secara teratur. Kalau sekarang kita punya tabungan di hari tua karena kita tidak menyia-nyiakan masa muda dengan hidup boros. Kalau sekarang kita dikasihi isteri karena............. dan seterusnya. Buatlah Novena ha hha ha
  3. Papa saatnya ada waktu untuk istirahat. Bekerja, hanya sebagai aktifitas dan sesuai dengan hoby. Namun tentunya ini sangat tergantung pada apakah kita mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan memiliki cukup tabungan dihari tua.
  4. Nah untuk point keempat, ini penting. Pak Tony menulis kata “menikmati” saya merenungkan kata-kata ini. Tentu dengan genap kebahagiaan bersama pasangan hidup kita, kalau salah satu sudah mendahului, jadilah Yesus sebagai ”penggendong” kita.
  5. Pernyataan ke lima tergantung kondisi fisik. Pada usia tertentu masih kuat masih OK, namun mulai tak berdaya lagi tentu tetap membutuhkan bantuan orang lain.

NAMUN, kelima unsur itu ada saling terkaitan dan buatlah BALANCE.
Kunjungi blog, http://st-tarsisius.blogspot.com tulisan tentang hidup di usia tua.

Senin, 07 Januari 2008

From: Sri Martono [mailto:sri.martono@ai.astra.co.id]
Sent: Monday, January 07, 2008 12:01 PM
To: 'Srimartono'
Subject: RE: [atmi1234] Hallo Daniel Sugianto - was: Kontak Djoko

Pak, kami ke Semarang hari Sabtu kemarin. Sempat nyoto bareng sama Kawan kita yang tegap dan gempal Joelianto, hahahaaa ... ngobrol ngalor ngidul bernostalgila. Sayang sekali waktu saya pendek, jadi gak bisa lama-lama dan gak bisa calling-calling Pak Heru segala, maaf.

Siang itu, sebelum pulang, di perjalanan kembali ke airport, mampir dulu beli wingko dan sempat juga ke gang Lombok beli loenpia basah ... mak nyus tenanan, juga es buah disebelahnya itu ... Sayang sekali Pak Liep gak bisa tak gawa apa maneh tak kirim ke Singapore, heheheee ...

Kawan-kawan yang baru bergabung, selamat meramaikan komunikasi kita ini, mari kita galang persaudaraan dan persahabatan ... setelah sekian tahun tidak ketemu, ketemu-ketemu pangling karena rambut sudah tipis alias botak dan berubah jadi putih?

Salam kangen,

Sri Martono

Jangan Tiru Saya

Ini booklet yang dikeluarkan oleh Yogyakarta International Hospital, terapinya di Tiongkok. Sedang diiktiarkan oleh Aryo Pramono anaknya Mas Darwito Seno.

Darwito 6 Jan 2008

Bertemu dengan seseorang yang lebih dari 37 tahun tidak pernah berjumpa, apalagi dalam kondisi sakit parah mungkin jarang dialami. Setelah mengikuti perayaan Ekaristi di Katedral Semarang, bersama Isteri saya menuju ke Salatiga. Takan Lor Pabelan bukan desa yang terkenal, tapi karena diancar-ancar oleh Darwito maka mudah juga menemukan walaupun mesti beberapa kali bertanya. Seratus meter setelah rumah makan ikan bakar kearah Barat, ada kantor Kecamatan belok ke Selatan kemudian tanya tanya dan sampai ke rumah ASRI milik Aryo Pramono anak pertama Darwito.

Berulang kali Darwito mengungkapkan perasaan terima kasih kepada teman-teman ATMI yang mendukung pengobatannya baik secara moril maupun material. Ia mengatakan tidak mau di kemo, karena menurut dia mau mengobati kok semua tubuhnya di serbu, temannya juga menasehati untuk jangan kemo.

Kejadia ini dimulai 6 bulan lalu, ujar Haryo. Pernah berada 1 minggu di rumah sakit, tapi didiamkan saja karena dokter berdiskusi, dan kita harus bayar terus. Akhirnya pernah dilakukan kemo setempat. Memasukan selang dan setelah itu muntah tidak bisa makan. Sejak itu ia semakin parah. Berat badannya turun sampai 13 kg.

Darwito Seno lahir, 30-Mar-45 mendapat nomer urut 3, waktu masuk ATMI. Ia juga menjadi alumni ATMAJAYA karena pindah ke ATMI pada tahun 1968. Sebagai orang yang sering “kecewa” dalam hidupnya ia berulang kali pesan, “tolong sampaikan kepada teman- teman jangan tiru saya” Pengalanan masa kecilnya, membekas sampai sekarang. Ia menyadari sikap dan perilakunya tidak baik, namun sering muncul sebagai ekspresi alam bawah sadar. “Saya dulu diasuh orangnya secara keras. Saya orangnya tukang berantam, dan selalu kena cambuk dari orang tua waktu usia SD sampai SMP. Oleh karena itu saya gampang tersinggung, ini karena latar belakang keluarga orang tua yang keras” Ia mengatakan, bahwa pengalaman pindah kerja 14 kali biasanya dipicu karena sikap angkuh dan egoisnya. “Saya keluar biasanya setelah bentrok dengan direksi” Ia pernah bekerja di Satyawacana, Kwik Motor, Battery Efferedy, Kaharjaya, Komajaya, Autoligh, Lippo Insurance, lainnya sudah ia lupa. “Pernah ke Palembang dan bekerja di pabrik plastik. Karena yang lain keluar, akhirnya saya juga ikut keluar karena solider” Ia lalu bekerja di pabrik knalpot mobil velk, terakhir kerja sama dengan Oenlok, kerja oli.

“Setiap kali kalau ada anak-anak ATMI muda yang datang, saya lalu menyebutkan teman-teman yang berhasil dan jangan tiru saya. Cara hidup saya keliru, suka pindah kerja, ini membuat pengalaman pahit dan tidak fokus. Pernah punya simpanan aset, rumah mobil, lalu saya menjadi tinggi hati dan sombong. Saya pernah keluar dari perusahaan karena di kup karyawan. Saya sudah manager teknik, dan karena saya jengkel, ketika saya dikasi penangon oleh orang bule, sambil berjalan pergi saya marah marah dan tidak mau terima pesangonnya. Ini sifat egois dan sombongnya saya, jadi sekarang saya minta anda semua kalau bekerja bekerjalah dengan bersyukur dan selalu berterima kasih atas apa yang kita terima sebagai berkat dari Allah. Hanya beberapa tahun setamat ATMI saya sudah menjadi supervisor dan dalam waktu singkat sudah punya rumah pula. Kondisi menjadi tidak beres sejak cerai, 22 tahun lalu dan semuanya menjadi berubah, usaha apa saja menjadi tidak bisa berkembang dengan baik” Ketika berwawancara, Darwito beberapa kali batuk.

Aryo Pramono, anak sulungnya juga tamatan ATMI XXVIII, mencari informasi ke Yogyakarta International Hospital. Anak yang berbakti ini berencana membawa ayahnya ke Tiongkok, biasanya sekitar Rp. 60 juta. Di Tiongkok, ada sistim pengobatan, bukan kemo tetapi terapi pada lokasi yang kena penyakit.

Angkatan pertama, masih lengkap tetapi beberapa sudah pada sakit sakitan. Kami sempat menyebut Mas Suparmo SJ. ”Saya tidak menyangka, teman- teman mau membantu saya, sejauh ini jumlah uang dari teman-teman lebih dari Rp 30 juta, bahkan seorang teman membantu saya Rp 10 juta. Saya hanya bisa menyampaikan terima kasih, semoga Allah membalasnya” ujarnya. Ia juga berharap kesetiakawanan ini dilanjutkan. Tidak ada satupun dari kita yang menginginkan mengidap penyakit, namun kalau sudah kena, biayaya tidak sedikit, baik kalau ada uang kalau tidak apa yang bisa kita lakukan. Dan bantuan yang datang dari teman-teman ATMI sungguh sangat membantu. Anaknya yang ikut mendampangi ketika ngobrol, Aryo Pramono dan Adhi Prasetya menyampaikan pula terima kasih atas semua perhatian dan bantuan kepada ayahnya. Anak bungsunya Asto Prionggo ada di Jakarta. .

Sekitar 90 menit saya bicara ngalor ngidul, suaranya saya rekam,"Jangan tiru saya, orang yang egois. Cerai sudah 22 tahun lebih, selama bekerja sudah pindah 14 kali" Ketika hari minggu saya datang, mestinya pagi itu di mau ikut kebaktian di gereja. Namun kenyataannya, napas sesak akhirnya batal sampai saya pulang jam 12:30. Selama di Jakarat, ia aktif sebagai pengurus di Gerejanya. "Untung saya sakit setelah selesai masa tugas di Gereja, kalau tidak repot"
Dua cucu dan 2 anak mendampingi Darwito. Yang kacamata ATMI 28, bekerja di Sido Muncul berencana membawa ke China. Ia nampaknya bisa menerima kehangatan di sekitar keluarganya. Ia banyak berceritera tentang masa lalunya, sudah saya rekam dan nanti saya tuliskan untuk Anda semua.
Menurut anaknya, namanya masih dalam kaset, belum saya dengar kembali. Mereka berkonsultasi dengan sinse di Yogya (afiliasi dengan Rumah sakit di Tiongkok). Pengobatan disana mengarah pada sasaran, bukan kemo dan biaya sekitar 60 juta. Darwito menyampaikan rasa terima kasih yang sungguh besar, atas bantuan teman- teman. Sampai sekarang ada Rp. 30 juta lebih uang yang sudah masuk ke ATM BCA nya. Ada seorang teman bahkan mentranfer Rp. 10 juta .... terima kasih, Tuhanlah yang akan membalasnya.
Jalan menuju pondokan Darwito, beraspal, namun perlu beberapa kali bertanya. Lingkungan sungguh asri memberikan rasa damai. Ketika bertemu, Darwito sedang berbaring dilantai, di kelilingi kedua anak dan cucunya, sambil di tutup dengan selimut putih. Rumah di pedalaman Salatiga ini asri dan sejuk.

Kamis, 03 Januari 2008


"Saya tidak tahu lagi bagaimana berterima kasih,, tetapi mereka selalu kusebut dalam doa saya. Setiap perkembangan akan saya infokan" Selain itu Janri menyampaikan bahwa per tanggal 31 Desember 2007, ia menerima tambahan dana kasih sayang dari teman- teman ATMI sejumlah Rp 1.500.250.- Mari teman- teman , cukup sisikan hanya Rp 25.000 saja sudah sangat membantu Jarin.

Rabu, 02 Januari 2008


----- Original Message -----
Sent: Thursday, December 20, 2007 5:36 PM
Subject: Janri Guritno Angkatan 3

Karena mendapat informasi dari mas Wid, dan kebetulan saya ada di Yogya maka saya mencari rumahnya Mas Janri. Agak gimana yah, dengarnya ada bebrapa teman yang sakit, dan cuci darah pula pengin melihat seperti apa teman kita ini.

SMS pertama: Selamat pagi juga pak. Senang sekali kalau pak Martinn mau mampir di rumah saya. saya di Jl (alu-alun selatan ke timur 100 m) Kapan bisa mampir? Thanks
SMS II: Pak ini no HP saya. Atau lebih baik saya ke rumah pak Martin. Saya banyak waktu kecuali Selasa dan Jumat ada jadwal cuci darah. Janri.

Saya pikir ia sedang merindukan seorang ATMIwan mengunjungi dia, dan memang saya juga punya rencana melihat kondisinya. Tidak terlalu sulit, mencari alamat ini. Karena sudah tahu maka kehadiran saya, di awe-awe begitu ada mobil yang berhenti di depan rumahnya. Siangkatnya ia merasa ini kerja Roh Kudus, ia banyak berdoa dan ternyata 2 tahun terakhir ia merasa sehat, penuh semangat. Pernah di Susu Bendeda, Federal Motor, 14 tahun di Nissin diajak ke United Can sama Mas Lasto dan Darmanto, sudah sempat punya rumah dan mobil, kena sakit gagal ginjal akhirnya mengundurkan diri dari UC. Wah pokonya ceritranya panjanglah, nanti saya sempatkan untuk nulis. Umur 38 baru nikah, punya anak umur 48 tahun, sekarang anaknya SD kelas 2, isteri selisih usia 10 tahun. Berulang kali ia menyampaikan Bejo dan Untung. Aneh yah orang sudah sakit parah, malah banyak bejo dan untung serta bersyukur. Ia menguatkan saya agar tabah kalau sakit.

Saya masuk ke ruang dalam ada foto ketika masih gemuk, 4 tahun lalu, tidak sangka sekarang menjadi kurus..... ..... Ia bejo dan untung karena ketika ada gempa ia mendapat kartu Raskin, kartu kesehatan orang miskin. Karena sebelumnya minimal 10 juta perbulan untum cuci darah sekarang cukup 2 jutaan untuk beli obat agar HB tidak turun sehingga tidak perlu tambah darah setiap bulan 2 kantong. Ia berjanji akan hadir tanggal 26 Desember 2007 di ATMI.
Pak Albertus Widijanto, pada usia pensiun masih kuat naik ke puncak gunung Rinjani, rencananya akan naik puncak gunung Tambora.... ayo siapa bisa tiru.... saya ma tak mampu, boyok tak kuat masss

Sent: Monday, December 31, 2007 12:18 PM
Subject: Re: [atmi1234] Olah raga was: HI

dear pak srimartono
Selamat tahun baru 2008, kok deleg2 ada apa wong saya lihat fotonya waktu bezoek p. darwito sama p. liep bodynya lemu ginuk2 gitu lho .Ada acara ke smarang nggak ?
sabtu kemarin ada reuni terbatas saya,priyohandono. sian joe, p. martin.

salam untuk p.warsita( kan tetanggamu.) oke yaa sampai ketemu lagi

Hi, Pak Heru, matur nuwun nggih … taksih kemutan kaliyan kawula tiyang alit, heheheee … Kemungkinan besar saya akan ada di Semarang Sabtu ini lho, ada perlu jagong manten; sedulurku mantu je. Apakah kita bisa ketemuan sebentar? Hopefully!

Soal factor “U” memang bener advice dari Pak Liep, jaga diet dan banyak olah raga … sesuatu yang paling sulit dijalani; rasane wektune entek ya. Aku masih akan cari second opinion, mudah-mudahan aman kabeh …

THKS N BRGDS

Sri Martono

Mas Sri dan rekan-rekan ATMI
Selamat Tahun Baru 2008 semoga selalu sehat dan di akhir tahun bisa
ketemuan lagi di Solo.
Tips untuk rekan yang akan mulai fitness:
1. Checkup jantung secara lengkap, baik tanpa beban maupun dengan beban
yang diawasi oleh dokter ahli, untuk mengetahui kemampuan jantung.
2. Dimulai yang ringan-ringan dulu misalnya jalan kaki, sepeda statis,
atau sepeda dinamis lama waktu sekitar 30 - 45 menit. Rutin 3x/minggu.
3. Turunkan berat badan 2 kg di bawah berat ideal.
4. Setelah 6 bulan dan merasa lebih bugar, dapat ditingkatkan dengan
mengikuti program aerobic usia 50 ke atas 3x/minggu.
5. Makan ikuti petunjuk ahli gizi.
6. Pasti sehat dan bugar.

Kalau mas Sri atau rekan-rekan pas ke Solo dapat gabung dengan group
aerobic kaum tua, di lapangan Manahan, jam 06:00 s/d 07:00, hari Selasa,
Kamis, dan Sabtu.

Salam sehat dan bugar
A. Widiyanto

Martin: Teman teman ATMIWAN, Anda pasti pernah dalam hidup ini mengalami hal yang luar biasa, entah itu suka, manis atau sedih, pahit dan sekarang ternyata sudah anda lalui. Anda menemukan arti dari hidup ini. Teman teman ATMI yang lebih muda mohon sharingkan pengalaman Anda. Ini akan sungguh menjadi kekuatan, pelita bagi kami semua dalam mengarungi hidup ini. Terima kasih.

----- Original Message -----
Sent: Wednesday, January 02, 2008 8:18 AM
Selamat pagi pak Tony
Saya mendukung ide yang bagus ini. Kemarin pagi saya mulai membaca buku renungan Ziarah Batin 2008, cetakan OBOR. Bacaan pertama langsung membuat hati saya demikian sejuknya. Bil. 6:22-27. Maz. 93:1-5, Gal. 4:4-7 dan Luk. 2:16-21. Tuhan maha baik, menciptakan kita sempurna. Saya pikir setiap orang bila sudah menemukan arti, panggilan dalam hidupnya maka sebagian besar masalah dalam hidupnya akan terselesaikan dengan baik (Roger). Hari kedua tahun 2008 ini juga bacaannya menginspirasi saya. Buku renungan ini bagus Pak, bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan dalam hidup kita.....(terserah mau pakai tidak jawaban itu) Limas itu hanya sampai habit ke 7 shapen the saw, asahlah gergaji. Tapi Covey membuat habit ke delapan, yakni habit kemuliaan. (ketika ia berusia diatas 70 thn). Melakukan, mengispirasi orang lain untuk menemukan kemerdekaan dari dirinya. Ini mendekat ke sang Chalik, pak Tony. .

Sent: Tuesday, January 01, 2008 11:10 PM
Subject: RE: SUMBANG FOTO ALUMNI

Selamat malam Pak Martin,

Pak tiba2 saya teringat gambaran dari 7 habits yang berupa limas dimana setelah usia pension dimanakah dan seperti apakah posisi kita ?? Dimana kalau tidak salah diantaranya :

1. Hidup mengandalkan pertolongan anak atau saudara

2. Sudah menghadap sang Chalik

3. Hidup masih bekerja untuk diri sendiri

4. Menikmati hidup dengan simpanan

5. Hidup seperti kondisi sebelum pension ( mandiri dan tidak membutuhkan pertolongan orang lain)

Saya tahu ini tidak mudah, bahkan Injil saja yang diberitakan ribuan tahun dengan contoh2 nyata masih saja tidak dihiraukan, namun tetap dengan setia at least tiap minggu diberitakan supaya umat sadar apa yang sudah dilakukan dan dampaknya ??

Nah…….nggak ada salahnya kalau kira2 dari Bapak2 bisa menulis suatu nasehat untuk teman2 kita yang masih muda, bagaimana menyikapi hidup supaya kelak bisa menjadi no 4 atau 5 diatas ?? Tidak mudah, tapi saya melihat di Amerika ada majalah khusus membahas soal hidup sesudah pensiun ? Siapa tahu Pak Martin punya pengalaman atau dari teman2 bisa dirangkum dan paling tidak bisa menyadarkan teman2 yang mungkin semasa mudanya Berjaya namun setelah tua malah kesulitan ?? What do you think Pak ?? Just idea, kadang2 pengalaman dari teman2 sendiri bisa juga menggugah hati para alumni ??

Thanks Pak, tetap semangat.

Salam, Tony S


Semangat kesetia kawanan besar, hidup bermanfaat bagi orang lain, mungkin itu yang sedang di nyatakan dalam hidup seorang A Widijanto. Ia yang bergolongan darah A, spontan menyatakan kesediaanya untuk menyumbang darah bagi Janri Guritno, yang gagal ginjal, ketika bertemu di ATMI tanggal 26 Desember 2007 lalu.