Selasa, 08 Januari 2008

Apakah Perlu Pensiun?


  1. Usia berjalan lurus, tidak dapat distop kecuali oleh yang Maha Kuasa. Demikianpula usia tidak punya masa cuti.
  2. Karier seseorang ada saat saat naik, maka ada saat saat turun.
  3. Wajib bagi kita untuk mengusahakan kematangan emosional.
Setelah mengalami kegagalan maupun keberhasilan dalam mengarungi bahtera rumah tangga maupun jalan ke puncak karier seseorang secara sadar maupun tak sadar suka melihat jejak jejak masa lampaunya. Tengoklah sharing beberapa teman berikut ini:

Darwito Seno lahir, 30-Mar-1945 mendapat nomer urut 3, waktu masuk ATMI tahun 1968. Sebagai orang yang sering “kecewa” dalam hidupnya ia berulang kali pesan, “Tolong sampaikan kepada teman- teman jangan tiru saya” Pengalanan masa kecilnya membekas sampai sekarang. Ia menyadari sikap dan perilakunya tidak baik, namun sering muncul sebagai ekspresi alam bawah sadar. “Saya dulu diasuh oleh orangn tua saya dengan cara keras. Saya orangnya tukang berantam, gampang tersinggung membela teman secara membabi buta. Pada waktu usia SD sampai SMP saya sering mendapat cambuk dari orang tua. Oleh karena itu saya gampang tersinggung, yah orang tua saya mendidik saya secara keras, karena saya juga nakal” Ia mengatakan, bahwa pengalaman pindah kerja sebanyak 14 kali biasanya dipicu karena sikap angkuh dan egoisnya. “Saya keluar biasanya setelah bentrok dengan direksi” Ia pernah bekerja di Satyawacana, Kwik Motor, Battery Efferedy, Kaharjaya, Komasjaya, Autoligh, Lippo insurance, lainnya sudah ia lupa. “Pernah ke Palembang dan bekerja di pabrik plastik. Karena yang lain keluar, akhirnya saya juga ikut keluar karena solider” Ia lalu bekerja di pabrik knalpot mobil velk, terakhir kerja sama dengan Oenlok, kerja oli.

Pak Tony Sartono,

Anda minta agar para senior menuliskan pengalamannya agar menjadi pelita dijalan bagi yang akan menyusul sebagai senior. Menurut hemat saya usia lima puluh tahun itu sudah masuk kelompok senior. Maka mestinya sudah banyak yang mencapai usia 50 tahun sejak angkatan XI an XII. Silahkan berpartisipasi, kirimkan pengalaman Anda ke martin.teiseran@yahoo.co.id . Menurut hemat saya, ”Apapun yang terjadi pada kita adalah pekerjaan memanen apa yang kita tanam. Oleh karena itu, sejak dini: Tanamlah pikiran yang baik, maka kita akan memanen perbuatan yang baik. Tanamlah perbuatan yang baik maka kita akan memanen kebiasaan yang baik. Tanamlah kebiasaan yang baik, maka kita akan memanen karakter yang baik. Tanamlah karakter yang baik maka masa depan kita ada didalam tangan kita” (Stephan R Covay)

Beberapa teman angkatan III, berikut ini sedang kangenan. Setiap kesempatan bertemu terpancar keceriaan mereka, bacalah komunikasi mereka ini. Saya merasakan kehangatan mereka, maka ijinkan kita menyimak arti dibelakang kata-kata mereka.

Tengkyu pak Setiadi! Nomor ini sdh ditambahkan ke Master List. Kalau ada yang memiliki information Djoko Santosa dan Alex Djoko Marsudi tolong diforward.

Sekalian mengucapkan 'Selamat Nggabung' untuk mister Daniel Sugianto. Yg juga mengirimkan nomor HP nya Djoko Warsita. Rupa2nya Daniel sering in-contact dengan Djoko krn mereka berdua domisili
Bandung. Ayo mas Daniel silakan nimbrung sekata-dua. Sudah nengok blogger-nya pak Martin bukan?

Regards, Siongliep

Pak, kami ke Semarang hari Sabtu kemarin. Sempat nyoto bareng sama Kawan kita yang tegap dan gempal Joelianto, hahahaaa ... ngobrol ngalor ngidul bernostalgila. Sayang sekali waktu saya pendek, jadi gak bisa lama-lama dan gak bisa calling-calling Pak Heru segala, maaf.

Siang itu, sebelum pulang, di perjalanan kembali ke airport, mampir dulu beli wingko dan sempat juga ke gang Lombok beli loenpia basah ... mak nyus tenanan, juga es buah disebelahnya itu ... Sayang sekali Pak Liep gak bisa tak gawa apa maneh tak kirim ke Singapore, heheheee ...

Kawan-kawan yang baru bergabung, selamat meramaikan komunikasi kita ini, mari kita galang persaudaraan dan persahabatan ... setelah sekian tahun tidak ketemu, ketemu-ketemu pangling karena rambut sudah tipis alias botak dan berubah jadi putih?

Salam kangen, Sri Martono

Utk Pak Sian Yoelianto,
Selamat gabung,ayo jangan mau ketinggalan dng yg lain,apa masih emosian ya ?
Wis tambah tuwo,ayo ada mainan baru didepan komputer supaya tidak cepat pikun,he3
Salam dari jakarta
Thanks & regards, Setiadi Gunawan

Kawan2,
Silakan ucap selamat datang untuk Mr Joe alias Joelianto alias Sian Joe. Achirnya Sian Joe nongol juga di group kita. Domosili di Semarang, dia sanggup bawa atau suguh loenpia basah kapan saja (jarene warung loenpia buka jam 5 pagi). Joe, selamat nggabung. Sering2 saja kirim berita untuk hilang rasa kangenan.
Salam liep

Hahahaaa … welcome Joe, sorry Sabtu kemarin aku terus playon ngoyak pesawat, ora sempat ngobrol suwe-suwe, salam buat Nyonya ya. Lain kali kita ketemu lagi, kalau pas ke Jakarta silahkan telpon nanti diatur ketemu kanca-kanca, nek arep nginep nggonku ya kena, nang KTA sakanane, heheheee …Salam ATMIwan, Sri Martono.

Catatan:

Sejauh yang saya ketahui, ketiga teman kita yang sedang ceria ini meniti karier sejak awal. Pak FX Sri Martono berapa puluh tahun di Astra International? Pak Heru Yuwono berapa banyak tahun di Pabrik Biskuit Nissin? Demikian pula dengan Pak Joelianto dan Pak Siongliep?

Bagaimana Pak Tony? Dimana semestinya posisi kita di hari tua? Minta usia berapa?

  1. Hidup mengandalkan pertolongan anak atau saudara.
  2. Sudah menghadap sang Chalik.
  3. Hidup masih bekerja untuk diri sendiri
  4. Menikmati hidup dengan simpanan.
  5. Hidup seperti kondisi sebelum pension ( mandiri dan tidak membutuhkan pertolongan orang lain)

Hiduplah yang balance, berterima kasih dan bersyukur, mungkin pilihkan jawaban yang saya pilih.

  1. Bagaimanapun juga dihari tua kita tetap mengandalkan anak-anak dalam hal-hal tertentu, tentunya jangan sampai memberatkan secara ekonomis. Bagaimanapun juga ketika kita sudah tua tak berdaya lagi hanya anak-anak yang diharapkan bisa merasakan perasaan kita sebagai orang tua. Karena merekalah yang paling mengenal kita, sebesar apa kasih sayang kita kepada mereka sejak mereka lahir.
  2. Tentang panggilan Chalik, itu kewenangan Nya, namun Ia memberikan kebebasan kepada kita, karena sejak mula Ia menjadikan kita sempurna dan baik adanya (Rum IX ayat 11). Kalau sekarang kita disayangi anak-anak karena dulu kita menyayangi mereka. Kalau sekarang kita sehat, karena kita makan dan berolah raga secara teratur. Kalau sekarang kita punya tabungan di hari tua karena kita tidak menyia-nyiakan masa muda dengan hidup boros. Kalau sekarang kita dikasihi isteri karena............. dan seterusnya. Buatlah Novena ha hha ha
  3. Papa saatnya ada waktu untuk istirahat. Bekerja, hanya sebagai aktifitas dan sesuai dengan hoby. Namun tentunya ini sangat tergantung pada apakah kita mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan memiliki cukup tabungan dihari tua.
  4. Nah untuk point keempat, ini penting. Pak Tony menulis kata “menikmati” saya merenungkan kata-kata ini. Tentu dengan genap kebahagiaan bersama pasangan hidup kita, kalau salah satu sudah mendahului, jadilah Yesus sebagai ”penggendong” kita.
  5. Pernyataan ke lima tergantung kondisi fisik. Pada usia tertentu masih kuat masih OK, namun mulai tak berdaya lagi tentu tetap membutuhkan bantuan orang lain.

NAMUN, kelima unsur itu ada saling terkaitan dan buatlah BALANCE.
Kunjungi blog, http://st-tarsisius.blogspot.com tulisan tentang hidup di usia tua.

Tidak ada komentar: