Senin, 31 Maret 2008

Selamat Jalan Teman






Sekitar jam 12 saya mendapat berita dari sdr Congho (Wiwoho) bahwa sdr Darwito sudah meninggal dunia sekitar jam 10:30 pagi ini. Langsung saya jawab saya sore ini ke Salatiga, lalu di telepon sdr Yulianto memberitahukan agar bersama sama saja satu mobil, yah sama sama sudah tua, jangan nanti capek nya dua dua. Jam 14:45 kami berdua berangkat dari kantor pak Yulianto. Dan sesampai di Salatiga menunggu sekitar 30 menit untuk bersama sama sdr Wiwoho kami menuju rumah tempat jenazah sdr Darwito dibaringkan. Dalam perjalanan sdr Wiwoho menunjukan SMS tanggal 27 Maret: Ho duitnya wes 60 jutaan, maksudnya masih kurang sedikit bisa untuk pergi berobat ke Tiongkok. Allah berkehendak lain, dan ia dipanggil pulang ke pangkuanNya.

Ketika kami sampai jenazah sudah di mandikan dan sudah berpakaian lengkap seperti saudara saudara saksikan. Aryo anaknya mengungkapkan rasa kehilangan…. Berpuluh tahun bersama bapaknya dan sekarang sudah terbaring diam tidak bisa bergerak lagi “Dalam dua hari ini Bapak sudah susah makan, kalau makan tumpah. Walaupun begitu bapak punya kemauan sembuh yang besar. Kemarin selama 2 jam di WC, karena berusaha agar bisa buang besar besar…. Karena kalau tidak bisa buang air besar perutnya sakit. Saya merasa kasihan sekali melihat penderitaan bapak. Hari minggu ketika sedang payahnya Bapak, saya berusaha mau membawa ke Semarang, namun kebetulan kehabisan oksigen. Setelah itu Bapak mengatakan, Aryo Bapak sudah tidak tahan lagi. Nanti kalau bapak sudah tidak ada kuburkan bapak di Jakarta. Biar ada kesempatan teman teman bapak melihat bapak. Pagi tadi bapak masih bisa bicara, sampai beberapa menit sebelum putus napas, bapak masih mengatakan, bapak sudah tidak tahan lagi untuk duduk. Setelah itu bapak tidur dan sampai putus napasnya”

Anak muda ini bingung bagaimana mengurus jenasah orang tuanya. Pak Lurah di daerah itu membantu dan mereka bertemu dengan pengurus gereja Kristen Indonesia. Maka ketika jenazah di masukan ke dalam peti, kami bersama sama berdoa... Jam 18:00 saya, Wiwoho dan Yulianto pulang, di samping jenazah kami mengucapkan selamat jalan sdr Darwito, sambil menyampaikan belasungkawa dari Pak Oentoro, Pak Siulam dan teman teman lainnya.......Malam ini rencananya jenazah akan di bawa ke Jakarta.

Tidak ada komentar: