Selasa, 18 Maret 2008

Pak Darwito Semakin Parah

Malam 17 Maret 2008, Taken Lor Salatiga:

Sekonyong konyong ada telepon dari Jakarta, nampaknya penelepon sudah akrab sekali. Menyapa sambil mengatakan masih seperti tembok ngak. Pikiranku langsung yang telepon Pak Sanjaja, yang beberapa minggu lalu menghubungi saya mau ke Salatiga melihat kondisi sdr Darwito. Tidak ada kecurigaan, sampai juga mengatakan ini pekan suci meninggalkan Jakarta kurang nyaman, tetapi ada tugas kantor ke Salatiga sampai Rabu dan Kamis kembali Jakarta. Yah udah misa Kamis putih ke Katedral saja, saya tugas Prodiakon. Saya juga jawabnya. Wah saya pikir hebat sekali pak Sanjaja jadi prodiakon Jakarta......

Berapa waktu kemudian ada email

Pak Martin,
Saya ada tugas ktr ke Salatiga SMK 2 untuk recruitment tgl. 18 & 19 Maret
Saya datang sore ini via Semarang dengan G A 240 eta Smg 16.25. saya langsung
ke Salatiga ( Quality Htl ) mudah2 an bisa ketemu.

Salam
Lasto 1-19

Hah… jadi yang menghubungi saya tadi mas Lasto.

Jam tiga saya berencana pulang dulu ganti mobil yang lebih irit, dan ditengah perjalanan mencoba menghubungi dia, lho kok tidak bisa. Cepat amat Garuda bordingnya. Yah sudah saya belok saja ke A Yani. Tunggu cukup lama, pikir saya bisa batal ini karena cuaca Semarang gelap. Akhirnya datang juga, dan langsung ke Salatiga jam 17:15.

Memang sudah, tetapi karena minggu lalu tidak jadi bertemu Darwito karena dia ke Yogya maka saya tetap mau mengengok dia. Sempat ragu ragu karena mengunjungi dia siang hari saja sempat banyak tanya tanya bagaiman carinya malam hari. Tetapi pikir saya, semua keinginan dan niat baik kita di berkati Allah.

Saya bersyukur, tidak terlalu susah, hanya bertanya 4 kali sudah sampai. Sempat kesasar ke jalan buntu, lho kok sempir. Tetapi akhirnya sampai juga. Dengan pakaian kerja kami berdua, Lasto dan saya menyapa Darwito yang sedang duduk di kursi malas nonton TV, sambil anaknya Aryo memijat punggung sambil melelhkan beberapa tetes minyak Ia pasti senang sekali kami mengunjungi nya.

Akan tetapi wajahnya sudah menunjukan kepasrahkan. Semangatnya sepertinya sudah perlahan pudar. Kematian anaknya bungsu pasti ikut memperburuk kondisi kesehatannya. Mantan isterinya yang dulu menemani sekarang ada di Jakarta. Tentu di rudung kesedihan pula. Mukanya pucat, dibalik celamanya saya menduga ia semakin kurus dan lemah “Sekarang melangkah 10 meter saja saya sudah sesak, makan lebih sering munta” Ketika kami datang ada sepiring makanan di depannya, ia hanya memandang saja, kami memberi semangat agar makan seperti dulu ketika pak Wid memberikan semangat sehingga makan habis sepiring nasi di rumah sakit….. sekarang tidak seperti itu lagi. Anaknya meraya kasihan, karena Darwito lebih sering sesak “kami melihat bapak sesak, membawanya ke rumah sakit untuk di sedot. Bapak mengeluh sakit di bekas luka, sekarang seperti ada daging tumbuh, akhirnya hanya menyedot sidikit”

“Om Martin tolong sampaikan kepada teman teman bapak, kondisi bapak semakin lemah dan terima kasih atas semua pertolongan dan perhatian” Dari beberapa kalimat yang Darwito sampaikan, ia sudah pasrah. Ia sudah semakin parah, mungkin sudah terlambat untuk berobat ke China. Anaknya menunjukan brosus brosur dari pengobatan di China Saya hanya mengatakan “teman teman ATMI 1234, kondisinya terbatas, hanya bisa membantu seperti yang sudah di terima”

Saya pikir kita jujur saja, kalau dari keluarga tidak maju dengan mengatakan mau apa dan bagaimana yah sulitlah bagi kita. Teman teman tidak usah kecewa, saya salut akan setia kawanan yang sudah di tunjukan. Semoga Pekan Suci dan Paskah ini semakin menguatkan menguatkan kita dalam persaudaraan ATMI Solo.

Kami memcoba biaara lucu dan bergurau, tetapi mukanya hanya memancarkan senyum hambar, tidak seperti beberapa bulan yang lalu. Ketika kami mau pulang ia mengatakan “sory saya tidak bisa mengatar pulang, tidak kuat lagi” Saya tahu di dalam hatinya ia menyadari kesehatannya sudah sulit pulih. Anda yang membaca tulisanku ini, tentu tidak bisa merasakan apa yang saya dan Lasto merasakan. Usia Darwito menjelang 63 tahun pada 30 Maret ini ia berulang tahun. Mari teman teman dari mana saja anda berada panjatkan doa, agar ia sehat dan Tuhan memberikan yang terbaik bagi sdr Darwito. ( HP: 081514178772 dan Anaknya: 081575020377)

Tidak ada komentar: