Minggu, 02 September 2012

Lanjutan Homili Romo Clay SJ (Selesai)


I.       PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI IGNATIAN
1.     Mengetahui, (cognitif)

2.     Mencintai  (afektif) ---- perjumpaan dan reflektif, Rm. Casutt paling tidak suka jika ada barang yang tidak pada tempatnya. Di komunitas GH itu para romo senang makan gunting. Gunting selalu hilang dan romo Casutt selalu dengan gaya agak jengkel selau bertanya : itu gunting dimana mengapa tidak ada? Siapa yang mengambil gunting?

3.     “Nilai penguasaan diri”: ditanamkan pada para karyawan, siswa, mahasiswa kemudian mereka itu menanamkannya kepada keluarga.  Akhirnya keluarga menanamkannyapadamasyarakat.

4.     “Nilai relasi yang mendalam dengan Allah”, ditanamkan pada para karyawan, siswa, mahasiswa, Kemudian mereka itu menanamkannya kepada keluarga.  Akhirnya keluarga menanamkannyapadamasyarakat.

5.     “Nilai lepas bebas”, ditanamkan pada para karyawan, siswa, mahasiswa. Kemudian mereka itu menanamkannya kepada keluarga.  Akhirnya keluarga menanamkannya pada masyarakat.

6.     “nilai ketaatan unggul”, ditanamkan pada para karyawan, siswa, mahasiswa Kemudian mereka itu menanamkannya kepada keluarga.  Akhirnya keluarga menanamkannya pada masyarakat.

7.     “Nilai semangat lebih (magis)”, ditanamkan pada para karyawan, siswa, mahasiswa Kemudian mereka itu menanamkannya kepada keluarga.  Akhirnya keluarga menanamkannya pada masyarakat.

8.     “Nilai kerendahan hati”, ditanamkan pada para karyawan, siswa, mahasiswa Kemudian mereka itu menanamkannya kepada keluarga.  Akhirnya keluarga menanamkannya pada masyarakat.

9.     “Nilai semangat merasul/ mewartakan injil”, ditanamkan pada para karyawan, siswa, mahasiswa Kemudian mereka itu menanamkannya kepada keluarga.  Akhirnya keluarga menanamkannya pada masyarakat.

Penutup
Cerita pengalaman mendengar rm. Casutt meninggal sewaktu saya di Kaohsiung Taiwan menghadiri ASEACCU conference. Mohon doa dan berdoa agar rm. Casutt menolong saya bisa mengganti ticket dan kembali ke Indonesia as soon as possible. Dan itu terkabul…… saya bisa menghadiri conference sampai selsai. Ada miracle bahwa ada extra flight taipei-jkt. Ticket kereta tidak hangus, ticket pesawat jkt solo bisa dignati menjadi jkt – smrng. Semua itu persis semangat rm. Casutt. Kerjakan satu hal sampai tuntas lalu megnerjakan  hal lain. Jangan ada yang terbuang percuma.

Pedagogi Ignasian adalah pedagogi yang mudah dikerjakan tetapi harus dilatih setiap  hari. Seperti rm. Casutt telah melatihnya puluhan tahun.